Isu Mutasi, Pejabat Gelisah

Isu Mutasi, Pejabat Gelisah

\"images\"BENGKULU, BE - Isu mutasi pejabat Pemerintah Kota Bengkulu dalam waktu dekat ini, membuat sejumlah pejabat ketar-ketir dan gelisah.  Terutama pejabat eselon II dan III yang baru menduduki jabatan diera kepemimpinan Penjabat Walikota Drs H Sumardi MM beberapa bulan lalu.

Kegelisahan pejabat ini  cukup beralasan, mengingat sebagian besar pejabat tersebut baru menduduki jabatan sejak  bulan Desember 2012 lalu. Sehingga belum terlihat prestasi yang dicapainya.

\"Kami bukan takut melepaskan jabatan ini, tapi masalahnya hasil kinerja kami belum terlihat. Karena kami baru beberapa bulan menduduki jabatan ini,\" aku salah seorang Kepala Dinas kepada BE, yang meminta namanya tidak ditulis, kemarin.

Ia pun mengaku sempat tidak fokus terhadap pekerjaannya, karena pikirannya hanya tertuju pada mutasi dan bersiap-siap meninggalkan jabatan saat ini sebagai Kepala Dinas. Dalam mutasi itu belum tahu apakah ia akan diberikan jabatan  yang setara atau dinonjobkan.

\"Terus terang, sebagai manusia biasa pikiran itu selalu membebani saya,\" keluhnya. Untuk itu, ia berharap kepada Walikota Bengkulu untuk dapat memberikan waktu selama beberapa bulan ke depan, karena untuk memberikan penilaian terhadap suatu jabatan membutuhkan waktu paling singkat antara 8 bulan sampai 1 tahun. \"Kalau baru 3 bulan, jelas belum ada hasilnya, kalau sudah 8 bulan atau 1 tahun tidak juga terlihat, maka sudah pantas untuk dimutasi,\" ujarnya.

Sementara itu, pengakuan berbeda juga disampaikan oleh pejabat eselon II lainnya. Ia mengaku pasrah dan hanya menjalankan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya.

\"Saya sempat kurang semangat lagi setelah mengetahui adanya mutasi dalam waktu dekat ini, karena saya menilai mutasi ini bukan lagi berdasarkan profesionalitas atau  kompetensi seseorang, melainkan sudah mengarah pada hubungan kekerabatan,\" terangnya.

Hal tersebut berpedoman pada mutasi tahap pertama yang digelar Walikota pada 11 April lalu. Sedikitnya ada 10 pejabat eselon IV yang dimutasi, namun ironisnya pejabat yang memiliki hubungan kedekatan dengan walikota yang mendapatkan jabatan strategis, bahkan dipromosikan.  Sementara pejabat yang tidak memiliki hubungan kedekatan, maka terpinggirkan.

\"Dengan melihat mutasi tahap pertama lalu, sudah terlihat bagaimana  kepemimpinan walikota saat ini yang sebenarnya. Jadi bagi pejabat yang tidak memiliki hubungan khusus, maka jangan terlalu berharap mendapatkan jabatan bagus,\" terangnya.

Di bagian lain, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Drs Bujang HR MM membantah adanya mutasi dalam waktu dekat ini. Bahkan ia mengaku saat ini semua aparatur Pemda Kota masih fokus untuk menyukseskan program 100 hari Walikota dan Wakil Walikota.   \"Belum ada mutasi, kata siapa ada mutasi,\" bantahnya.

Untuk itu, ia mengimbau kepada pejabat di lingkungan Pemkot agar fokus menjalankan tugasnya sembari tidak mudah terpengaruh dengan adanya informasi yang berkembang saat ini. Karena menurutnya, isu itu tidak benar dan hanya menyesatkan. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: